Pages

Thursday, January 26, 2012

"My Love Problem Number 1: He's Fictional"

Kalau saja seandainya ini pemandangan yang saya dapatkan tiap pagi.

Pertama kali saya jatuh cinta sama karakter fiksi itu waktu saya masih TK.

Cinta itu masih penuh kepolosan. Masih penuh kekaguman belaka. Masih penuh dengan harapan. Tidak penuh dengan nafsu, keputusasaan, dan prediksi ke depan segala.



Korban Karakter yang tidak beruntung itu adalah satu karakter dari Digimon Adventures 2. Saya sendiri tidak mengerti kenapa saya bisa naksir sama karakter seperti itu. Apakah karena dia cebol dan saya memang suka cowok cebol? Harusnya saya waktu TK masih suka cowok yang lebih tinggi. Ah, sudahlah. Masa kecil ya masa kecil.

Waktu itu, orangtua saya tertawa kecil dan berkata "Kalau dia karakternya baik-baik, tidak apa-apa deh." Lalu aku dengan senang dan polosnya menceritakan soal kebaikan dia dimana dia dengan teman-temannya menyelamatkan dunia Digital.

Masih polos, kan?

Saya yang sekarang mungkin masih menyimpan imajinasi saya seperti saat masa kecil saya, sampai saya bisa jatuh hati pada beberapa karakter fiksi. Sebut saja beberapa, Lelouch, Arthur, Keima. Namun yang benar-benar menjadi tambatan hati saya saat ini adalah Hideyoshi dari BakaTest.

Kalau anda menanyai saya kenapa saya begitu mencintai Hideyoshi, saya akan memberikan banyak sekali alasan. Mungkin, masih mirip dengan masa kecil dulu, tapi lebih kompleks lagi. Saya suka Hideyoshi karena dia polos. Karena dia menggemaskan. Karena dia--- sebut saja, trap. Karena dia punya jiwa penolong. Karena dia tipe-tipe yang bisa membahagiakan istrinya kalau menikah nanti.

Nah. Bandingkan dengan kepolosan masa kecil saya dimana saya 'suka' tanpa alasan yang pasti. Beda jauh, kan?

Tapi yang saya akan bahas disini, adalah opini saya soal mencintai karakter 2D, fiksi, anime, dan sebagainya. Maaf ya, prolognya kepanjangan. Tapi dari prolog itu, bisakah kalian tebak apa yang akan saya katakan soal cinta terhadap karakter fiksi?

Nah, sekarang....


 'Otaku' sejati?
Masih ingatkah dengan pria ini? Dialah seorang fans dari karakter Fate Testarossa yang menikahi dakimakura karakter tersebut. Lalu, ada juga seorang pria yang menikahi karakter di game Love Plus, yang berada di Nintendo DS miliknya, yang saya malas ke Sankaku untuk mencari gambarnya.

Apakah yang saya pikirkan saat melihat ini? Pertama kali, saya berpikiran 'Ah, saya tidak akan separah itu. Cinta saya pada Hideyoshi murni dan hanya kekaguman dalam hati saja'. Namun, lalu saya sadari. Pertama kali saya register forum KAORI, saya nafsu mengumpulkan 325 post untuk melamar Hideyoshi di thread 'KUP'.

'Heh, ternyata aku munafik juga :v'

Respon terhadap diri saya sendiri waktu menyadari hal berikut. Saya ingat perkataan seseorang yang nyaris mirip dengan hal itu di thread yang berbicara soal si pengantin pria dari Nene. Sayangnya, itu sudah lama sekali.

Jadi intinya, saya memang dalam lubuk hati terdalam berharap menikahi Hideyoshi sama seperti dua pria itu menikahi karakter favoritnya. Meski berbeda dengan mereka yang mau disorot media publik, saya hanya ingin diakui sebagai pasangan di forum saja.

Tapi dasarnya sama saja.

Reaksi Hideyoshi waktu kulamar #salah #mulaideh
Saatnya menulis opini saya! Akhirnya, prolog-prolognya kepanjangan nih!

Saya akan berkata; memang mencintai karakter 2D itu tidak sehat. Saya akui memang manusia seharusnya bersama manusia saja. Manusia pada hakikatnya harus berkembang biak untuk mendapatkan anak dan meneruskan generasi meski saya tidak berpendapat semua manusia harus jadian sama lawan jenis--- yah, kau tahu, itu tergantung pilihan mereka juga.

Tapi, selama kita tidak mengganggu orang lain dengan mencintai karakter 2D, dan mengimbanginya dengan cinta pada orang di dunia nyata ('3D'), kenapa tidak? 

Maksud saya, bolehlah kalian mencintai Alfred F. Jones, atau Hatsune Miku, sampai-sampai kalian bilang kalian adalah istri/suami dari mereka sebagai bercandaan, tapi ingat saja terus, pasti suatu hari nanti anda juga akan jatuh cinta pada orang dunia nyata. 

Ingatlah terus kalau mereka tidak nyata dan lagu 'Rainbow Girl' itu bukanlah kenyataan yang sebenarnya. 

Sadarlah meskipun mereka jadi nyata belum tentu mereka mencintaimu balik. Sadarlah mereka juga mustahil jadi nyata dan mereka milik semuanya bukan hanya kamu.  

Bahagialah untuknya jika penulis asli cerita 'waifu' atau 'husbando' mu memberinya kebahagiaan dengan karakter lain, bukannya malah marah-marah pada sang penulis cerita karena bukan membuatnya berakhir denganmu atau karakter favoritmu yang lain.

Silahkan jika kamu mau membeli merchandise karakter favoritmu, tapi lihatlah situasi. Jika keluargamu sedang tidak punya uang, masa kamu mau membeli figure karakter favoritmu yang sangat mahal?

Tetap simpan cinta itu sampai nanti suatu saat nanti jika kamu mencintai seorang yang nyata, itu menurutku. Daripada waktu mencintai orang dunia nyata kamu selingkuh sama orang lain kan, lebih baik selingkuh sama 2D yang fiksi, asal tidak berlebihan saja :)
Hanya sebuah opini dari seorang gadis yang mencintai Hideyoshi Kinoshita. Ya, hanya. Mungkin di luar sana ada yang memberi sebuah opini yang lebih masuk di akalmu :)

1 comment:

  1. cinta itu buta~
    saya sih berkomitmen tetep untuk mencintai kurumi erika dan mikuru walaupun nikah dengan 3D suatu saat nanti..
    semoga istri saya nanti ga cemburu ama anime :|

    kalo tempat diakui ato ga dalam sebuah forum saya ikutan di sini ha3
    http://ianc.web.id/

    ReplyDelete